Opini/Artikel

PENJELASAN PESAN HIKMAH (PPH)

PESAN HIKMAH: ﻟﻮ ﺃﻥ ﺍﺑﻦ ﺁﺩﻡ ﻫﺮﺏ ﻣﻦ ﺭﺯﻗﻪ ﻛﻤﺎ ﻳﻬﺮﺏ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﻷﺩﺭﻛﻪ ﺭﺯﻗﻪ ﻛﻤﺎ ﻳﺪﺭﻛﻪ ﺍﻟﻤﻮﺕ “Jika seandainya anak adam lari dari rezeki sebagaimana dia lari dari kematian. Pasti dia akan menjumpai rezeki tersebut sebagaimana kematian akan menjemputnya.” ( HR. Ibnu Hibban) Pesan Hikmah dari Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban ini mengajarkan […]

PENJELASAN PESAN HIKMAH (PPH) Read More »

Bersatu Kita Teguh: (12)

Ada modal sosial lain yang sangat penting dalam hidup, modal jaringan.Meskipun kekuatan sosial berupa jejaring sudah sering saya bahas, tangan saya tetap gatal untuk mencoret jenis modal ini. Jejaring sering disebut koneksi. Istilahnya yang sedikit lebih canggih, networking. Atau bahasa agamanya, modal silaturrahim. Saya pernah memperhadapkan pertanyaan, kalau harus memilih mana yang lebih berharga dalam

Bersatu Kita Teguh: (12) Read More »

SA PAMBUSUANG DALAM LINTASAN ANTROPOLOGI SEJARAH (6)

Biasanya saya istirahat menulis pada akhir pekan, sebagai mana halnya kantor berita yang saya ikuti. Tetapi khusus hari ini saya tetap menulis, sebab hari ini bersamaan hari haul Darwis Hamsa yang saya singgung di akhir tulisan. Saat studi di S1 Fakultas Adab IAIN Alauddin Makassar. Sikap saya berbeda ketika di Polewali. Kecuali aktivitas sebelumnya yang

SA PAMBUSUANG DALAM LINTASAN ANTROPOLOGI SEJARAH (6) Read More »

DESA PAMBUSUANG DALAM LINTASAN ANTROPOLOGI SEJARAH (5)

BIOGRAFI STUDI SINGKAT PENULIS Saya sekolah di Pambusuang mulai di Sekolah Rakyat Negeri (SRN) 1959, sambil sekolah di madrasah Diniah sore hari. Saya tamat SRN No. 2 tahun 1964/1965. Di sini saya menganggur dan ikut irama suasana lingkungan masyarakat nelayan. Beruntung ada sebuah historical aksident terjadi pada pribadi saya yang mejadi rahmat tak terduga, membuat

DESA PAMBUSUANG DALAM LINTASAN ANTROPOLOGI SEJARAH (5) Read More »

Bersatu Kita Teguh : the Smiling General (11)

Terakhir tentang senyum sebagai modal sosial. Lagi pula, tambah sering kita mengulas senyum sambil tersenyum, tambah baik. Setidaknya kita dapat dua: pertama, pengetahuan tentang senyum dari respon pembaca. Kedua, aktivitas senyum yang bukan hanya bernilai ibadah tapi memiliki nilai kesehatan. “Senyum manismu di hadapan saudaramu adalah sedekah.” Demikian arti sebuah hadist. Hadist inilah yang menjadi

Bersatu Kita Teguh : the Smiling General (11) Read More »

DESA PAMBUSUANG DALAM LINTASAN ANTROPOLOGI SEJARAH (4)

Awal tahun 1940-an seorang pempinan Muhammadiyah sekaligus sebagai kadi di Ibu Kota Afdeling Mandar, Majene. Karena kedudukannya itu, menbuat beliau diberi kesempatan sebagai khatib salat Jumat di masjid Jami di kampung ini. Beliau bernama K.H. Zainal Abidin. Waktu itu sebagai imam di Pambusuang H. Sahbuddin (biasa dipanggil Annangguru Hawu). Selesai Jumat Anangguru Hawu serta merta

DESA PAMBUSUANG DALAM LINTASAN ANTROPOLOGI SEJARAH (4) Read More »

Bersatu Kita Teguh : Senyum itu Menular (10)

Masih tentang senyum sebagai modal sosial. Sayang untuk dilewatkan, karena begitu banyak orang tersenyum sambil membahasnya. Kyai Muhammad Tambrin, seorang tokoh agama, memastikan bahwa senyum itu cara termudah untuk bersedekah, tapi beliau peringatkan untuk tidak senyum-senyum sendiri. Ini dikuatkan oleh Ibu Yani yang mengingat betul bahwa pentingya senyum adalah salah satu hadits hafalan anaknya sejak

Bersatu Kita Teguh : Senyum itu Menular (10) Read More »

Scroll to Top